SMA Negeri I
Tanjung Morawa DiDuga “Jual-Beli” Siswa
INDEX,
Tanjung Morawa
Gedung SMA I Negeri Tanjung Morawa |
Memasuki
tahun ajaran baru, diduga ambil keuntungan pribadi dan kelompok, SMA Negeri I
Tanjung Morawa diduga “jual-beli” siswa.
Diinformasikan,
aksi “jual-beli” siswa tersebut terus berlangsung dan selalu memanfaatkan masa
tahun ajaran baru dengan memintai uang kepada calon siswa baru dan pindahan
dengan jumlah beragam senilai antara Rp.2,5 juta hingga Rp.5 juta dengan alasan
uang administarasi dan pembangunan lokal (ruang kelas-red) baru.
Ironisnya,
aksi “jual beli” siswa yang juga diduga tidak hanya terjadi di SMA Negeri I
Tanjung Morawa tersebut, hingga kini terkesan didukung oleh pihak terkait.
Demikian
terungkap saat beberapa orang tua siswa bercerita tentang anaknya yang kini
harus mendafatar ke sekolah lain karena dikeluarkan dari SMA Negeri I Tanjung Morawa dengan
alasan yang duga dibuat-buat.
Menurut
beberapa orang tua siwa yang tak satu menyebutkan namanya itu, demi masa depan
anaknya itu, kini mereka (orang tua siswa-red) sibuk mengurus perpindahan
masing-masing anaknya dari SMA Negeri I Tanjung Morawa ke sekolah lain.
Saat ditanya
alasan perpindahan sekolah itu, para orang tua siswa tersebut mengaku diminta
oeh oknum guru yang mempunyai jabatan di SMA Negeri I Tanjung Morawa dengan
alasan anak mereka (orang tua siswa-red) tinggal kelas.
Anehnya,
kata orang tua siswa tersebut, perpindahan itu sudah terendus jauh-jauh hari,
sebelum ujian mata pelajaran di SMA Negeri I Tanjung Morawa dilaksanakan.
Tidak hanya
itu saja, melalui oknum Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri I Tanjung Morawa, beberapa
siswa sudah mengetahui dirinya dipastikan tinggal kelas jauh sebelum ujian mata
pelajaran itu digelar
Dalam hal
ini, dengan alasan demi masa depan pendidikan anaknya itu, beberapa orang tua
siswa mengaku tidak dapat berbuat apa-apa dan dengan sangat terpaksa harus memindahkan
anaknya ke sekolah lain, karena anaknya yang ditinggal kelaskan di SMA Negeri I
Tanjung Morawa itu akan menjadi naik kelas apabila pindah dari SMA Negeri I
Tanjung Morawa.
Sementara
itu, salah seorang dari orang tua siswa tersebut mengaku bahwa sebelumnya dia
dimntai uang senilai Rp.3,5 juta oleh oknum dari pihak SMA Negri I Tanjung
Morawa agar anaknya dapat bersekolah di SMA Negri I Tanjung Morawa dengan
alasan untuk uang pembangunan lokal (ruang kelas-red) baru.
Tidak hanya
itu saja, saat itu, diperkirakan sekira 40 siswa yang dimintai uang sekira
antara Rp. 2,5 juta hingga Rp.5 juta oleh oknum pihak SMA Negeri I Tanjung
Morawa yang kesemuanya itu dengan alasan untuk uang pembangunan lokal baru.
Namun, kata
orang tua siswa tersebut, hingga anaknya yang kini sudah 2 tahun bersekolah di
SMA Negeri I Tanjung Morawa itu, tidak ada lokal baru yang dibangun di sekolah
itu (SMA Negeri I Tanjung Morawa-red)
Sayangnya,
saat hal tersebut hendak dikonfirmasi, tak satupun pihak dari SMA Negeri I
Tanjung Morawa yang mau memberikan tanggapan.
Ironisnya,
Kasman Butar-Butara yang menjabat Kepala Sekolah hingga kini tidak dapat
ditemui di SMA Negri I Tanjung Morawa. (red)